Jumat, 04 Januari 2013

Tugas Softskill

BAB 12
PENGARUH KELUARGA DAN RUMAH TANGGA
PENGARUH KELUARGA DAN RUMAH TANGGA DALAM PERILAKU KONSUMEN
Studi tentang keputusan keluarga sebagai konsumen kurang lazim dibandingkan studi tentang individu sebagai konsumen. Alasan untuk pengabaian dalam studi pembelian keluarga adalah kesulitan dalam mempelajari tentang keluarga sebagai organisasi. Survey dan metodologi penelitian pemasaran lain lebih mudah dijalankan untuk individu daripada untuk keluarga. Pemberian kuesioner kepada seluruh keluarga membutuhkan akses ke semua anggota pada waktu yang lebih kurang sama, dengan menggunakan bahasa yang mempunyai makna sama bagi semua anggota keluarga, dan menafsirkan hasil ketika anggota dari keluarga yang sama melaporkan opini yang bertentangan mengenai apa yang dibeli oleh keluarga atau pengaruh relative dalam keputusan tersebut.
Haverty mengidentifikasikan variabel utama yang terlibat didalam analisis seperti ini :
a)     Fungsi Produksi Rumah Tangga
b)     Stok (Sumber Daya) Rumah Tangga
c)      Variabel Eksogen atau yang Ditetapkan Sebelumnya
Walaupun rumah tangga dan keluarga kadang digunakan secara dapat dipertukarkan sewaktu menganalisis bagaimana keputusan pembelian diambil, adalah penting untuk membedakan antara kedua ini sewaktu memeriksa data. Rumah tangga menjadi unit yang analisis yang lebih penting bagi pemasar karena pertumuhan yang pesat di dalam keluarga trdisional dan rumah tangga nonkeluarga. Di antara rumah tangga nonkeluarga,mayoritas besar terdiri dari orang-orang yang hidup sendiri.
KELUARGA DAN PENGARUH RUMAH TANGGA
Secara ilmiah keluarga dapat diartikan sebagai sekelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang berhubungan darah, pernikahan, atau adopsi yang tinggal berdampingan. Sedangkan rumah tangga adalah semua orang, baik yang berelasi maupun tidak berelasi yang menempati sebuah unit rumah. Keluarga maupun pengaruh rumah tangga mempengaruhi sikap pembelian konsumen. Misalnya kelahiran anak mempengaruhi suatu keluarga untuk menambah perabotan, bahan makanan bayi, dan lain-lain.
Keputusan konsumsi keluarga melibatkan setidaknya lima peranan yang dapat didefinisikan. Peranan-peranan ini mungkin dipegang oleh suami, istri, anak, atau anggota lain dalam rumah tangga. Peranan ganda atau aktor ganda adalah normal.
1.      Penjaga pintu (gatekeeper). Inisiator pemikiran keluarga mengenai pembelian produk dan pengumpulan informasi untuk membantu pengambilan keputusa.
2.      Pemberi pengaruh (influencer). Individu yang opininya dicari sehubungan dengan kriteria yang harus digunakan oleh keluarga dalam pembelian dan produk atau merek mana yang paling mungkin cocok dengan kriteria evaluasi itu
3.      Pengambil keputusan (decider). Orang dengan wewenang atau kekuasaan keuangan untuk memilih bagaimana uang keluarga akan dibelanjakan dan produk atau merek apa yang yang akan dipilih.
4.      Pembeli (buyer). Orang yang bertindak sebagai agen pembelian yang mengunjungi toko, menghubungi penyuplai, menulis cek, membawa produk kerumah, dan seterusnya.
5.      Pemakai (user). Orang yang menggunakan produk.
PENENTU KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA SUATU KELUARGA
Beberapa factor spesifik yang menentukan dalam membuat keputusan pembelian pada sebuah keluarga :
a.       Kebutuhan antar pribadi, tingkatan seseorang pada investasi dalam kelompok.
b.      Keterlibatan dan manfaat produk, yaitu produk mana yang akan digunakan atau memuaskan kebutuhan.
c.       Pertanggungjawaban, orang lebih menyukai tidak setuju dengan sebuah keputusan jika itu membawa konsekuensi dan komitmen jangka panjang.
d.      Kekuasaan, keputusan membeli dalam keluarga dipengaruhi oleh keputusan lainnya. Pada keluarga tradisional suami cenderung punya kekuasaan lebih daripada istri, kemudian pada anak yang lebih tua dan seterusnya.
FAMILY LIFE CYCLE ( FLC )
Konsep family life cycle merupakan alat untuk menggambarkan serangkaian tahap perkembangan kebanyakan keluarga. Untuk menggambarkan realitas berbagai macam tatanan keluarga dan gaya hidup sekaranag maka konsep family life cycle dapat dibagi dua :
1.      Skema Family Life Cycle Tradisional
Tahap 1, masa lajang, orang muda lajang hidup terpisah dari orang tua.
Tahap 2, pasangan yang berbulan madu.
Tahap 3, orang tua, mempunyai satu anak dan tinggal serumah.
Tahap 4, pasca orang tua, suami istri yang sudah tua, anak-anak tidak tinggal serumah.
Tahap 5, disolusi, seorang suami atau istri yang masih hidup.
2.      Tahap-tahap Family Life Cycle Alternatif
a.       Rumah tangga keluarga terdiri dari, pasangan yang tidak punya anak, pasangan yang terlambat menikah, orang tua tunggal dan keluarga diperluas.
b.      Rumah tangga bukan keluarga yaitu pasangan tidak menikah, pasangan bercerai tanpa anak, orang lajang, dan janda atau duda yang sudah tua.
PERUBAHAN STRUKTUR KELUARGA
Seperti semua lembaga, keluarga adalh suatu sistem norma dan tata cara yang diterima untuk menyelesaikan sejumlah tugas penting. Mendefinisikan keluarga tidaklah begitu mudah, namun telah diupayakan sebelumnya. Dan dapat diungkapkan disini adalah bahwa keluarga adalah (1) suatu kelompok yang mempunyai nenek moyang yang sama ; (2) suatu kelompok kekerabatan yang disatukan oleh darah atau perkawinan ; (3) pesangan perkawinan dengan atau tanpa anak ; (4) pasangan tanpa nikah yang mempunyai anak ; (5) satu orang dengan beberapa anak, begitu yang dikatakan Paul B. Horton & Chester L. Hunt, dari Western Michigan University.
Para anggota suatu komunitas mungkin bisa menyebut dirinya sebagai suatu keluarga, akan tetapi, pada umumnya tidak mampu tinggal dalam suatu rumah di suatu daerah ‘tempat tinggal keluarga tunggal’. Pasangan ‘kumpul kebo’ yang hidup bersama tanpa nikah tidaklah diakui sebagai suatu keluarga (Bdk. Biro Snsus Amerika Serikat) . Menurut biro ini, sebuah keluarga adalah ‘dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah, perkawinan, atau adopsi dan tinggal bersama dalam suatu rumah tangga’ , bukan sebagai ‘posseiq’ (orang-orang yang berlawanan jenis yang hidup secara bersama-sama).
Kalau dilihat dari susunan keluarga maka pertalian darah antara suami istri dan anak-anak menjadi perhatian utama. Keluarga sedarah terdiri atas sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi di mana hubungan itu digambarkan melalui garis lelaki (patrilinial) atau melalui garis perempuan (matrilinial). Keluarga yang didasarkan atas pertalian perkawinan atau kehidupan suami istri, maka disebut keluarga suami istri (conjugal family), Keluarga hubungan kerabat sedarah (consanguine family), tidak didasarkan pada pertalian kehidupan suami istri melainkan pada darah dari sejumlah kerabat.
 
 
 
Sumber
http://studentgunadarma.blogspot.com/2012/10/pengaruh-keluarga-dan-rumah-tangga.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar