Selasa, 18 Juni 2013

PROPOSAL

Judul : “Pengaruh Pendapatan dan Harga terhadap Permintaan Kredit Motor PT Bussan Auto Finance”


BAB I
PENDAHULUAN


1.1              LATAR BELAKANG

Perkembangan industri kendaraan sepeda rmotor nasional menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan. Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (GAIKINDO) dan Asosiasi Indistri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukan jumlah pengguna sepeda motpor di Indonesia terus meningkat, hal ini dapat terlihat dari data pada tabel dibawah ini :

Tahun
Jumlah Sepeda Motor
2005
28.531.831
2006
32.528.758
20007
41.955.128
2008
47.683.681
2009
52.767.093
2010
61.078.188
2011
68.839.341

Berdasarkan tabel diatas dapat terlihat bahwa jumlah populasi sepeda motor di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini seiring dengan kebutuhan dan permintaan masyarakat akan sarana transportasi ymemadai yang dipicu oleh perkembangan jaman yang menuntut manusia untuk bisa bergerak lebih mudah dan lebih cepat mencapai tujuan dalam aktivitas kesehariannya.
Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memproyeksikan pertumbuhan volume kendaraan sepeda motor selama tahun 2012 sebesar 12% atau mencapai 9,5 jutaan. Presiden AISI Gunadi Sindhuwinata mengatakan, pasar sepeda motor nasional akan terus meningkat dengan kenaikan 12,5 – 15 persen. Menurut beliau perkembangan otomotif sepeda motor memasuki tahun 2013 ini semakin berkembang pesat. Kondisi tersebut  didorong oleh pertumbuhan ekonomi, pendapatan masyarakat dan daya beli masyarakat yang meningkat.
Setiap sudut jalan, motor selalu mendominasi disamping kendaraan roda empat. Kendati menimbulkan kemacetan dengan perkembangan tersebut, namun hal itu merupakan perkembangan yang sangat baik. Hal itu disampaikan langsung oleh Dahlan Iskan yang menjabat sebagai Menteri BUMN. Beliau menyatakan, tahun 2011 lalu menjadi barometer perkembangan dunia otomotif roda dua. Dengan demikian, status ekonomi masyarakat Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Awalnya masuk kategori menengah kebawah, kini mulai bergeser pada posisi menengah. Selain itu, saat ini siapapun dan dari kalangan manapun mampu memiliki motor baru walaupun dengan cara kredit.
Faktor yang menyebabkan volume sepeda motor di Indonesia semakin bertambah, adalah karena kebutuhan masyarakat terhadap transportasi yang satu ini juga mengalami peningkatan. Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor, antara lain :
  1. Sepeda motor merupakan sarana transportasi yang murah dan terjangkau
  2. Banyaknya dealer yg menawarkan kemudahan untuk memiliki sepeda motor
  3. Banyaknya lembaga pembiayaan yang memberikan kemudahan kredit kepemilikan sepeda motor
  4. Sebagian besar masyarakat menganggap bahwa sepeda motor adalah salah satu alternatif mengatasi kemacetan lalu lintas

Tingkat konsumsi masyarakat mengalami perkembangan setiap tahunnya sejalan dengan tingkat penyaluran kredit konsumsi yang terus mengalami peningkatan dan kredit motor merupakan salah satu jenis kredit konsumsi yang sedang berkembang di masyarakat.
Tingginya penjualan motor ini, tidak lepas dari peranan lembaga pembiayaan karena masyarakat dapat memiliki kendaraan bermotor secara kredit dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan. Peranan lembaga pembiayaan (bank dan non-bank), jelas makin mempercepat masyarakat untuk mendapatkan motor. Tercatat, hampir seluruh lembaga keuangan menawarkan jasa kredit kendaraan bermotor (KKB). Di kredit kendaraan bermotor, penyaluran kredit sepeda motor lebih melesat dibandingkan roda empat beberapa tahun terakhir. ( Berita harian Kompas, Jakarta )
Meningkatnya permintaan pembelian sepeda motor secara kredit membuat peranan lembaga keuangan bank dan non bank  untuk membuat terobosan baru di dalam usaha untuk memenuhi keinginan masyarakat yaitu dengan cara  memberikan kredit pembelian sepeda motor dengan berbagai syarat yang memberikan kemudahan kepada masyarakat yang ingin mengajukan kredit sepeda motor. Saat ini dari sekitar 194 perusahaan multifinance sebagian besar bergerak di sektor pembiayaan kendaraan bermotor, dan sebagian kecil pada pembiayaan konsumsi lainnya. (Berita harian Kompas, Jakarta)
Saat ini terdapat kemudahan bagi rumah tangga untuk membeli sepeda motor dengan jalur kredit. Hal itu dapat dilihat dengan padatnya jalan raya oleh sepeda motor dan iklan-iklan dealer penjualan sepeda motor yang menawarkan memberikan kemudahan pembelian melalui jalur kredit dengan syarat yang sederhana.
Lembaga pembiayaan baik dari bank dan non bank semakin agresif dalam memberikan kredit untuk kepemilikan kendaraan bermotor. Dengan semakin mudahnya persyaratan kredit tersebut, maka semakin banyak orang yang tertarik untuk membeli sepeda motor dengan sistem kredit.
Dengan melihat kondisi di atas maka penulis akan melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang memengaruhi permintaan kredit sepeda motor dengan judul “PENGARUH PENDAPATAN DAN SUKU BUNGA TERHADAP PERMINTAAN KREDIT SEPEDA MOTOR”

1.2       PERUMUSAN MASALAH
  1. Apakah pendapatan berpengaruh terhadap permintaan kredit motor ?
  2. Apakah suku bunga berpengaruh terhadap permintaan kredit motor ?
  3. Berapa besar pengaruh yang diberikan variabel pendapatan dan suku bunga terhadap permintaan kredit motor  ?

1.3    PEMBATASAN MASALAH
Penelitian ini dibatasi objek penelitian hanya pada konsumen yang mengajukan kredit di PT.Daya Motor di Diponegoro, pokok permasalahan yang akan dikaji yaitu mengenai pengaruh pendapatan dan suku bunga terhadap permintaan kredit

1.4     TUJUAN PENELITIAN
  1. Mengetahui  apakah pendapatan berpengaruh terhadap permintaan kredit motor
  2. Mengetahui  suku bunga berpengaruh terhadap permintaan kredit motor
  3. Mengetahui seberapa besar pengaruh yang diberikan variabel pendapatan dan suku bunga terhadap permintaan kredit motor

1.5   MANFAAT PENELITIAN
Terdapat kegunaan Teoritis dan Praktis dari penelitian ini, yaitu :

  1. Kegunaan Teoritis
Memberikan pengetahuan bagi penulis, mahasiswa, organisasi dan masyarakat mengenai kredit dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

  1. Kegunaan Praktis
Secara umun kegunaan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendapatan dan tingkat suku bunga terhadap permintaan kredit motor


1.5.1        METODE PENELITIAN

1.6.1    Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada konsumen yang mengajukan kredit sepeda motor di PT. Bussan Auto Finance.


1.6.2    Jenis dan sumber data
1.         Jenis Data
a.          Data kuantitatif adalah hasil tabulasi data kuesioner yang dibagikan kepada konsumen yang mengajukan kredit sepeda motor di PT. Bussan Auto Finance.
b.         Data kualitatif adalah gambaran umum mengenai permintaan kredit

2.         Sumber Data
a.          Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari para responden yang berupa jawaban-jawaban dari kuesioner yang disebarkan.
b.         Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil publikasi media massa dan berbagai catatan-catatan, dokumen-dokumen  dan informasi yang dieroleh dari PT Bussan Auto Finance, buku, surat kabar dan internet untuk mendukung penelitian ini.

1.6.3    Variabel penelitian
Variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu :
X1       : Pendapatan
X2       : Suku bunga

1.6.4    Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan tertulis (kuesioner) untuk mendapatkan data primer kepada responden yaitu konsumen yang mengajukan kredit di PT Bussan Auto Finance.

1.6.5    Alat analisis data
Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Regresi Linear Berganda.

1.7       HIPOTESIS

Hipotesis atau dugaan sementara yang diajukan dalam penelitian ini yaitu :

Ho = 0, tidak ada pengaruh dari pendapatan dan suku bunga terhadap permintaan kredit sepeda motor
Ha ≠ 0, ada pengaruh dari pendapatan dan suku bunga terhadap permintaan kredit sepeda motor.



BAB II
LANDASAN TEORI


2.1       TEORI DASAR PEMIKIRAN
Kredit kepemilikan kendaraan bermotor adalah adalah kredit yang tujuannya untuk membiayai pembelian mobil / motor dimana sumber pembayaran kreditnya berasal dari pendapatan pemohon yang dapat diajukan baik secara perorangan maupun instansi, dengan maksimum pembiayaan hingga 70% dengan jaminan BPKB mobil / motor yang dibeli.

2.1.1    TEORI DASAR PERMINTAAN
Permintaan adalah jumlah barang yang ingin diminta pada pada berbagai harga (keseluruhan harga) dan hukum dari permintaan itu adalah jika harga barang itu naik maka permintaan turun dan jika harga barang turun maka permintaan akan harga barang tersebut akan naik (Sukirno, 2001: 77). Permintaan adalah Jumlah produk yang akan dijual kepada konsumen dengan harga yang bervariasi. Jika harga yang ditetapkan atas produk yang ditawarkan mahal maka permintaan akan rendah, demikian pula sebaliknya, sedangkan kuantitas yang diminta adalah Jumlah produk yang akan dibeli rumah tangga dalam 1 periode tertentu jika rumah tangga tersebut dapat membeli semua yang diinginkan dengan harga pasar terkini (Machfoedz, 2002: 81). Di dalam permintaan ada beberapa hal yang mempengaruhi tinggi rendahnya permintaan itu sendiri, antara lain pendapatan dan harga. Pengaruh pendapatan konsumen dan kuantitas komoditas yang diminta dapat positif dapat pula negative, tergantung pada jenis komoditas dan tingkat pendapatan konsumen jika sebagian besar konsumen menilai suatu komoditas sebagai bermutu rendah, maka permintaan mereka akan berkurang bila ada kenaikan tingkat penghasilan. Namun bila komoditas itu bermutu baik, maka permintaan atas komoditas tersebut akan meningkat jumlahnya Soeharto (2002:35). Selain pendapatan yang dapat mempengaruhi tingkat permintaan suatu barang ataupun jasa, harga juga menjadi salah satu pertimbangan untuk membeli suatu barang atau memanfaatkan jasa, harga mengkoordinasikan keputusan-keputusan para produsen dan konsumen dalam sebuah pasar (Samuelson dan Nordhaus, 2003: 29). Harga-harga yang lebih tinggi cenderung mengurangi pembelian konsumen dan mendorong produksi. Harga-harga yang lebih rendah mendorong konsumsi dan menghambat produksi. Harga adalah roda penyeimbang dari mekanisme pasar.


2.1.1.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand)

Faktor-Faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan yaitu :
  1. konsumen / selera konsumen
  1. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
  1. Pendapatan/penghasilan konsumen
  1. Perkiraan harga di masa depan
  1. Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen


2.1.2    TEORI DASAR KREDIT

2.1.2.1 Pengertian Kredit

Menurut asal katanya, kredit berasal dari kata credere yang artinya adalah kepercayaan, maksudnya adalah apabila seseorang memperoleh kredit maka berarti mereka memperoleh kepercayaan kepada seseorang bahwa uang yang dipinjamkan pasti kembali.
Kredit adalah pemberian yang kontra prestasinya akan terjadi pada waktu yang akan datang. Kredit adalah penyediaan yang ditulis antara lain disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjaman antara pihak bank dengan pihak lain dalam hal mana pihak peminjam berkewajiban hutang setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang ditetapkan (Hadi Widjaja, 1990:4).
Pengertian kredit secara yuridis dapat dilihat pada Undang–Undang No.10 Tahun 1998 Pasal I Ayat 11 tentang perbankan, bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberi bunga.


2.1.2.2 Fungsi Kredit

Kredit pada dasarnya merupakan pemenuhan jasa untuk melayani kebutuhan masyarakat untuk mendorong dan melancarkan proses perdagangan, melancarkan dan mendorong produksi, jasa-jasa, dan konsumsi. Jika dijabarkan dengan lebih terinci fungsi dari kredit adalah sebagai berikut (Risdwianto, 2004) :

1. Kredit digunakan untuk memajukan arus tukar menukar barang-barang dan jasa.

2. Kredit dapat digunakan untuk mengubah dana yang tidak produktif menjadi dana yang produktif.

3. Kredit sebagai alat pengendalian harga. Peningkatan jumlah uang yang
beredar pada masyarakat dapat dilakukan dengan mempermudah dan
mempermurah pemberian kredit kepada masyarakat.

4. Kredit dapat mengaktifkan dan meningkatkan utilitas dari potensi-potensi ekonomi yang ada.


2.1.2.3 Unsur-Unsur Kredit

Unsur-unsur kredit (Muljono 2001) yaitu :

  1. Waktu yang menyatakan bahwa ada jarak antara saat persetujuan pemberian kredit dan pelunasannya.
  2. Kepercayaan yang melandasi pemberian kredit oleh pihak kreditur kepada debitur, bahwa setelah jangka waktu tertentu debitur akan mengembalikan sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui oleh kedua belah pihak.
  3. Penyerahan yang menyatakan bahwa pihak kreditur menyerahkan nilai ekonomi kepada debitur yang harus dikembalikan setelah jatuh tempo.
  4. Risiko yang menyatakan bahwa pihak kreditur menyerahkan adanya risiko yang mungkin timbul sepanjang jarak antara saat memberikan dan pelunasannya.
  5. Persetujuan dan perjanjian yang menyatakan bahwa antara kreditur dan debitur terdapat suatu persetujuan dan dibuktikan dengan suatu perjanjian.

2.1.2.4 Jenis-Jenis Kredit

Produk bank dari sisi aktiva adalah perkreditan. Kredit-kredit yang
termasuk produk bank diantaranya (Dendawijaya, 2001) adalah sebagai berikut:

1. Kredit modal kerja, yaitu kredit yang diberikan kepada nasabah kredit
(debitor) untuk membiayai kebutuhan modal kerja perusahaan debitur.

2. Kredit investasi, yaitu yang diberikan kepada nasabah kredit (debitor) untuk membiayai pembelian barang modal (investasi)

3. Kredit konsumsi, yaitu fasilitas kredit yang diberikan bank kepada debitor untuk keperluan pembelian barang-barang konsumsi yang diperlukan debitor.

Berdasarkan tujuan penggunaannya kredit dibagi menjadi dua jenis (Risdwianto, 2004) yaitu :

a. Kredit konsumtif, yaitu kredit yang digunakan untuk membiayai pembelian barang-barang atau jasa-jasa yang dapat memberikan kepuasan langsung kepada konsumen. Jenis kredit ini digunakan untuk membiayai hal-hal yang bersifat konsumtif misalnya kredit perumahan, kredit pembiayaan serta kredit untuk membeli makanan dan pakaian. Secara tidak langsung kredit konsumtif akan memberikan efek produktif dengan cara meningkatkan produksi dari barang atau jasa yang dibeli oleh peminjam.

b. Kredit produktif, yaitu kredit yang digunakan untuk tujuan-tujuan yang
produktif. Kredit ini dipakai untuk membeli barang-barang modal tetap. Sedangkan kredit modal kerja digunakan untuk membiayai kebutuhan modal lancar yang biasanya habis dalam satu kali atau beberapa kali proses produksi.


2.1.2.5 Jangka Waktu Kredit

Jangka waktu kredit dapat dibagi menjadi tiga (Djinarto,2000) yaitu :

a. Kredit jangka pendek, merupakan kredit yang waktu pembayarannya
maksimal satu tahun.

b. Kredit jangka menengah, merupakan kredit yang jangka waktu
pembayarannya antara satu sampai tiga tahun.


2.1.2.6 Siklus Perkreditan

Siklus perkreditan (Dendawijaya, 2001) dimulai sejak pengajuan permohonan kredit hingga akhirnya disetujui. Tahap-tahap dalam pemberian kredit meliputi :

1. Permohonan kredit
2. Analisis kredit
3. Persetujuan kredit
4. Perjanjian kredit
5. Pencairan kredit
6. Pengawasan Kredit
7. Pelunasan kredit


2.1.2.7 Resiko Kredit

Resiko sangat erat berkaitan dengan usaha untuk memaksimalkan hasil yang didapat dari setiap kegiatan. Resiko ini dapat berupa keuntungan maupun kerugian. Dalam penelitian ini difokuskan kepada resiko kredit. Penyaluran kredit meski dijalankan sesuai prosedur masih memiliki resiko. Resiko dalam penyaluran kredit yang biasa terjadi adalah ketidaksimetrisan informasi (asymetric information) antara pemilik dana (kreditur) dan peminjam dana (debitur). Mishkin (2001) menggolongkan asymetric information dalam dua hal yaitu adserve selection dan moral hazard, kedua hal tersebut merupakan kesalahan penyaluran dan penggunaan kredit yang akan merugikan kreditur dikemudian hari, jika tidak memberikan kredit secara hati-hati (prudent).  Asymetric information merupakan aspek penting dalam pasar keuangan.
Adserve selection adalah masalah penyaluran kredit sebelum transaksi dilakukan. Masalah ini timbul karena pihak kreditur tidak akan melakukan penyaringan calon debitur secara baik dan benar. Pada umumnya calon debitur akan melakukan segala cara menutupi riwayat keuangan yang buruk. Membuat kreditur melihat sisi terluar dari debitur yang sudah dipoles, namun belum tentu baik didalam. Ini membuat debitur yang tidak baik dengan riwayat keuangan yang buruk akan mudah memperoleh dana, namun akan sulit saat pengembalian. Perilaku yang dilakukan oleh debitur ini tentu akan merugikan kreditur.
Masalah lain dalam asymetric information adalah moral hazard. Masalah penyaluran kredit setelah kontrak terkait dengan penggunaan dana pinjaman oleh debitur. Debitur melakukan tindakan-tindakan yang tidak sesuai kontrak yang penuh dengan resiko yang akan membahayakan keuangan debitur, kemudian menimbulkan kerugian pada pihak kreditur. Hal ini terjadi karena debitur merasa bahwa akan menanggung kerugian terbesar atas tindakannya adalah kreditur

2.1.3    PENDAPATAN

Pendapatan adalah penerimaan tingkat hidup dalam satuan rupiah yang dapat dinikmati seorang individu atau keluarga yang didasarkan atas penghasilannya atau sumber-sumber pendapatan lain.
Pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan. (Sukirno, 2006:47)

2.1.3.1 Klasifikasi Pendapatan

Beberapa klasifikasi pendapatan antara lain:

1) Pendapatan pribadi, yaitu; semua jenis pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan suatu kegiatan apapun yang diterima penduduk suatu Negara.
2) Pendapatan disposibel, yaitu; pendapatan pribadi dikurangi pajak yang harus dibayarkan oleh para penerima pendapatan, sisa pendapatan yang siap dibelanjakan inilah yang dinamakan pendapatan disposibel.
3) Pendapatan nasional, yaitu; nilai seluruh barang-barang jadi dan jasa-jasa yang diproduksikan oleh suatu Negara dalam satu tahun.

Dalam bisnis, pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk dan/atau jasa kepada pelanggan. Bagi investor, pendapatan kurang penting dibanding keuntungan, yang merupakan jumlah uang yang diterima setelah dikurangi pengeluaran. Pertumbuhan pendapatan merupakan indikator penting dari penerimaan pasar dari produk dan jasa  perusahaan tersebut.
Penghasilan atau pendapatan merupakan hal ataupun masalah yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat, karena pendapatan dapat mempengaruhi pola hidup seseorang. Tinggi rendahnya pendapatan masyarakat suatu negara menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara tersebut. Jika pendapatan masyarakat suatu negara tinggi maka tingkat kesejahteraan masyarakat negara tersebut akan tinggi dan begitu sebaliknya, hal ini juga berlaku pada suatu rumah tangga.  Pada kredit sepeda motor pendapatan atau penghasilan menjadi salah satu faktor penting sebagai syarat melakukan permintaan kredit.
Pendapatan masyarakat yang digunakan untuk mengembalikan kredit, harus jelas dan riil. Pendapatan masyarakat tersebut sebagai sumber penghasilan dari berbagai macam mata pekerjaan, seperti pegawai negeri, wiraswasta, petani, pengusaha dan pengrajin.

2.1.4    SUKU BUNGA

Bunga adalah harga dari dana yang dapat disalurkan dalam bentuk pinjaman. (Boediono, 2002)

Bunga merupakan suatu ukuran harga sumber daya yang digunakan oleh debitur yang harus dibayarkan kepada kreditur.

Suku bunga merupakan sejumlah rupiah yang dibayar akibat telah mempergunakan dana sebagai balas jasa. Perubahan suku bunga merupakan perubahan dalam permintaan uang (kredit).

Suku bunga adalah harga dari pinjaman. Suku bunga dinyatakan sebagai persentase uang pokok per unit waktu. (Sunariyah, 2004:80)

Suku bunga dapat dibedakan menjadi dua yaitu suku bunga nominal dan suku bunga riil. Dimana suku bunga nominal adalah rasio antara jumlah uang yang dibayarkan kembali dengan jumlah uang yang dipinjam. Sedang suku bunga riil lebih menekankan pada rasio daya beli uang yang dibayarkan kembali terhadap daya beli uang yang dipinjam. Suku bunga riil adalah selisih antara suku bunga nominal dengan laju inflasi. (Lipsey, Ragan, dan Courant, 1997 : 99-100)


2.1.4.1 Fungsi Suku Bunga

Fungsi suku bunga (Sunariyah, 2004:81) adalah :

  1. Sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana lebih untuk diinvestasikan.
  2. Suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam rangka mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu perekonomian. Misalnya, pemerintah mendukung pertumbuhan suatu sektor industri tertentu apabila perusahaan-perusahaan dari industri tersebut akan meminjam dana. Maka pemerintah memberi tingkat bunga yang lebih rendah dibandingkan sektor lain.
  3. Pemerintah dapat memanfaatkan suku bunga untuk mengontrol jumlah uang beredar. Ini berarti, pemerintah dapat mengatur sirkulasi uang dalam suatu perekonomian.

2.1.4.2 Unsur-Unsur Suku Bunga :
  1. Syarat atau jatuh tempo. Beberapa pinjaman mempunyai syarat jatuh tempo- panjangnya waktu sampai pinjaman harus dilunasi yang berbeda. pinjaman terpendek adalah pinjaman satu malam. Sebagai contoh, sebuah bank meminjamkan dana kepada perusahaan yang memperkirakan akan memperoleh pembayaran pada hari berikutnya. Surat-surat berharga jangka pendek biasanya mempunyai periode sampai dengan satu tahun.
  1. Risiko. Ada pinjaman yang pada hakekatnya tidak memiliki risiko, sementara lainnya sangat bersifat spekulatif. Para investor biasanya mengharuskan pembayaran premi pada saat mereka melakukan investasi yang berisiko.
  2. Likuiditas. Aktiva akan disebut “likuid’ apabila ia dapat ditukarkan dengan kas secara cepat dan hanya menimbulkan kerugian nilai yang sedikit.
  3. Biaya-biaya administrasi. Waktu serta ketelitian yang diperlukan untuk administrasi berbagai jenis pinjaman, sangatlah berbeda. Beberapa pinjaman hanya memerlukan pemeriksaan pembayaran bunga secara periodik.


2.2       KAJIAN PENELITIAN SEJENIS

2.2.1    Penelitian yang telah dilakukan oleh  Amzal Ridho M  dengan judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN KREDIT ELEKTRONIK (STUDI KASUS PT. ADIRA QUANTUM MULTIFINANCE CABANG PEKANBARU)” Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian yang menggunakan alat analisis regresi berganda dengan jumlah jumlah sample sebanyak 100 responden menyimpulkan bahwa tingkat atau besarnya pendapatan yang diterima oleh masyarakat, suku bunga kredit yang diberikan merupakan faktor utama yang mempengaruhi masyarakat Kota Pekanbaru untuk melakukan permintaan kredit elektronik melalui PT. Adira Quantum Multifinance Pekanbaru, sedangkan prosedur pengajuan kredit, lokasi pembayaran angsuran menjadi faktor pendukung yang mempengaruhi masyarakat Kota Pekanbaru untuk melakukan permintaan kredit elektronik melalui PT. Adira Quantum Multifinance Pekanbaru.

2.2.2    Penelitian yang telah dilakukan oleh Ni Nyoman Aryaningsih dengan judul  “PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN JUMLAH PENGHASILAN TERHADAP PERMINTAAN KREDIT DI PT BPD CABANG PEMBANTU KEDIRI” dengan jumlah sample sebanyak 100 orang bahwa berdasarkan hasil temuan dalam penelitian dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

Pertama, perhitungan analisis regresi linier berganda secara parsial diperoleh nilai koefisien regresi suku bunga terhadap permintaan kredit sebesar 0,659 (65,9%) ini berarti suku bunga berpengaruh terhadap permintaan kredit sebesar 65, 9% sisanya sekitar 34,1% dipengaruhi oleh variabel lain. Namun dari uji t suku bunga tidak berpengaruh secara parsial terhadap permintaan kredit.
Kedua, perhitungan analisis regresi linier berganda secara parsial diperoleh nilai koefisien regresi inflasi terhadap permintaan kredit sebesar 0,475 (47,5%). Sisanya sekitar 52,5% permintaan kredit dipengaruhi oleh variabel lain. Dari hasil perhitungan dengan uji t variabel inflasi secara partial tidak berpengaruh banyak terhadap permintaan kredit.
Ketiga, perhitungan analisis regresi linier berganda secara parsial diperoleh nilai koefisien pengaruh penghasilan terhadap permintaan kredit sebesar 0,739 (73,9%). Ini berarti penghasilan berpengaruh sebesar 73,9% Sisanya sekitar 26,1% dipengaruhi oleh variabel lain.
Keempat, Hasil perhitungan analisis regresi berganda secara parsial diperoleh nilai koefisien regresi suku bunga terhadap permintaan kredit sebesar 0,659 (65,9%). Ini berarti suku bunga berpengaruh terhadap permintaan kredit sebesar 65,9%, sisanya sekitar 34,1% dipengaruhi oleh variable lain.


2.1.1        ALAT  ANALISIS DATA

Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Linear Berganda. Analisis Regresi Berganda digunakan untuk mengadakan prediksi nilai dari variabel terikat yaitu permintaan kredit sepeda motor pada PT Daya Motor (Y) dengan ikut memperhitungkan nilai-nilai variabel bebas, yaitu Pendapatan ( )  dan Suku Bunga ( ) sehingga dapat diketahui pengaruh positif atau negatif dari faktor-faktor Suku Bunga dan Pendapatan terhadap  Permintaan kredit sepeda motor pada PT Bussan Auto Finance. Analisis regresi Linear berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi software SPSS (Statistic Product And Service Solution). Adapun model persamaan yang digunakan (Sugiyono, 2005:211)  adalah:

Y = a +   b1.x1   +   b2.x2 + e

Di mana:
Y         = Permintaan kredit sepeda motor
a          = Konstanta
    b1    = Koefisien (x1 ) 
 x1       = Pendapatan
   b2      = Koefisien (x2 )
    x2     = Suku bunga
e           = Standar error

2.4       KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

PERMINTAAN KREDIT
(Y1)
PENDAPATAN
(X1)
SUKU BUNGA
(X2)
2.5       HIPOTESIS
Hipotesis atau dugaan sementara yang diajukan dalam penelitian ini yaitu :

Ho = 0, tidak ada pengaruh dari pendapatan dan suku bunga terhadap permintaan kredit sepeda motor
Ha ≠ 0, ada pengaruh dari pendapatan dan suku bunga terhadap permintaan kredit sepeda motor.


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1       OBJEK PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada konsumen yang mengajukan kredit sepeda motor di PT. Daya Motor cabang Diponegoro.

3.2       BATASAN OPERASIONAL VARIABEL

Penelitian yang dilakukan peneliti terbatas pada faktor-faktor sebagai berikut:

a. Suku Bunga
b. Pendapatan

Penelitian yang dilakukan peneliti juga terbatas pada konsumen yang mengajukan kredit sepeda motor di PT Bussan Auto Finance.

3.3       IDENTIFIKASI VARIABEL

Penelitian ini memiliki 3 (tiga) variabel. Ketiga variabel tersebut dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu variabel terikat (dependent variable, Y) dan variabel bebas (independent variable, X) . Bagian variabel tersebut yaitu :

  1. Bagian pertama yaitu variabel terikat (dependent variable, Yi) adalah Permintaan Kredit Sepeda Motor

b. Bagian kedua yang merupakan variabel bebas (independent variable,Xi)  meliputi:
1) Suku bunga
2) Pendapatan


3.4       WAKTU & TEMPAT

Peneliti melakukan penelitian pada PT Bussan Auto Finance yang berlokasi di Jalan Diponegoro. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Maret sampai dengan Juni 2013.
3.5       POPULASI & SAMPEL

a. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah konsumen yang mengajukan kredit sepeda motor diPT Bussan Auto Finance selama bulan Maret 2013 yaitu sebanyak 510 konsumen

b. Sampel
Sampel diambil dengan metode purposive sampling yaitu 10% dari populasi. Jumlah ini dianggap sudah representatif untuk mewakili populasi (Gay dalam Umar, 2000:79), sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 51 responden


3.2       DATA & SUMBER DATA

1.         JENIS DATA
a.          Data kuantitatif adalah hasil tabulasi data kuesioner yang dibagikan kepada konsumen yang mengajukan kredit sepeda motor di PT Bussan Auto Finance.
b.         Data kualitatif adalah gambaran umum mengenai permintaan kredit

2.         SUMBER DATA
a.          Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari para responden yang berupa jawaban-jawaban dari kuesioner yang disebarkan.
b.         Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil publikasi media massa dan berbagai catatan-catatan, dokumen-dokumen  dan informasi yang dieroleh dari PT Bussan Auto Finance, buku, surat kabar dan internet untuk mendukung penelitian ini.

3.4       TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan tertulis (kuesioner) untuk mendapatkan data primer kepada responden yaitu konsumen yang mengajukan kredit di PT Bussan Auto Finance.

3.5       UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid (Sugiyono, 2005:109). Pengujian validitas menggunakan pendekatan koefisien korelasi yaitu dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya, dan bila nilai korelasinya positif dan r hitung ≥ 0,3 maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama, dan bila koefisien korelasi (r) positif dan signifikan, maka instrumen tersebut sudah dinyatakan reliabel.

3.5       ALAT  ANALISIS DATA
Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Berganda. Analisis Regresi Berganda digunakan untuk mengadakan prediksi nilai dari variabel terikat yaitu permintaan kredit sepeda motor pada PT Daya Motor (Y) dengan ikut memperhitungkan nilai-nilai variabel bebas, yaitu Suku Bunga ()  dan Pendapatan () sehingga dapat diketahui pengaruh positif atau negatif dari faktor-faktor Suku Bunga dan Pendapatan terhadap Permintaan kredit sepeda motor pada PT Daya Motor. Analisis regresi Linear berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi software SPSS (Statistic Product And Service Solution).

Adapun model persamaan yang digunakan (Sugiyono, 2005:211)  adalah:

Y = a + b1.x1   + b2.x2   + e

Y         = Permintaan kredit sepeda motor
a          = Konstanta
  b1      = Koefisien (x1) 
   x1     = Pendapatan
     b2    = Koefisien (x2)
  x2       = Suku bunga
e           = Standar error


3.6       UJI DETERMINASI (R2)

Determinasi (R2) digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu Suku Bunga ()  dan Pendapatan () terhadap variabel terikat yaitu permintaan kredit sepeda motor (Y) . Determinan (R2) mendekati satu (1) berarti pengaruh variabel bebas besar terhadap variabel terikat. R2 mendekati nol (0) berarti pengaruh varibel bebas terhadap variabel terikat adalah kecil.


3.7       Uji-F (uji secara serentak)

Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Ho : b1 = b2 = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas (X1, X2) yaitu berupa variabel pendapatan dan suku bunga terhadap permintaan kredit sepeda motor (Y).

Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas (X1, X2) yaitu berupa variabel pendapatan dan suku bunga terhadap permintaan kredit sepeda motor (Y).

Kriteria Pengambilan Keputusan:
Ho diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5 %
Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5 %,
atau nilai signifikansi < 0,05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar