BAB 8
KEPRIBADIAN, NILAI DAN GAYA HIDUP
1. KEPRIBADIAN
Kepribadian
mempunyai
arti ciri watak seorang individu yang konsisten yang mendasari perilaku
individu. Kepribadian sendiri meliputi kebiasaan, sikap, dan sifat lain
yang
kas dimiliki seseorang. Tapi kepribadian berkembang jika adanya hubungan
dengan
orang lain. Dasar pokok dari perilaku seseorang adalah faktor biologis
dan
psikologisnya. Kepribadian sendiri memiliki banyak segi dan salah
satunya
adalah self atau diri pribadi atau citra pribadi. Mungkin saja konsep
diri
actual individu tersebut (bagaimana dia memandang dirinya) berbeda
dengan
konsep diri idealnya (bagaimana ia ingin memandang dirinya) dan konsep
diri
orang lain (bagaimana dia mengganggap orang lain memandang dirinya).
Keputusan
membeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap
daur
hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan
konsep diri
pembeli.
2
Nilai-nilai individu
Nilai (value) merupakan kata sifat
yang selalu terkait
dengan benda, barang, orang atau hal-hal tertentu yang menyertai kata
tersebut.
Nilai adalah sebuah konsep yang abstrak yang hanya bisa dipahami jika
dikaitkan
dengan benda, barang, orang atau hal-hal tertentu. Pengkaitan nilai
dengan
hal-hal tertentu itulah yang menjadikan benda, barang atau hal-hal
tertentu
dianggap memiliki makna atau manfaat. Benda purbakala dianggap bernilai
karena
berguna bagi generasi penerus untuk mengetahui sejarah masa lampau kita.
Video
tape recorder, meski secara teknis kondisinya masih baik, dianggap
manfaatnya
sudah hilang karena sudah susah mengoperasikannya mengingat kaset yang
seharusnya menjadi komplemen video tape tersebut tetidak bisa lagi
diperoleh di
pasaran, semuanya tergantikan oleh VCD. Dengan demikian yang dimaksudkan
dengan
nilai adalah prinsip, tujuan, atau standar sosial yang dipertahankan
oleh
seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) karena secara intrinsik
mengandung
makna.
3
Gaya Hidup & Pengukurannya
Gaya hidup menurut Kotler (2002,
p. 192) adalah pola hidup
seseorang di dunia yang ekspresikan dalam aktivitas, minat, dan
opininya. Gaya
hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi
dengan
lingkungannya.Gaya hidup menggambarkan seluruh pola seseorang dalam
beraksi dan
berinteraksi di dunia. Secara umum dapat diartikan sebagai suatu gaya
hidup
yang dikenali dengan bagaimana orang menghabiskan waktunya (aktivitas),
apa
yang penting orang pertimbangkan pada lingkungan (minat), dan apa yang
orang
pikirkan tentang diri sendiri dan dunia di sekitar (opini). Gaya hidup
adalah
perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan opini
khususnya
yang berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan status sosialnya.
Plummer (1983) gaya hidup adalah
cara hidup individu yang di
identifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka
(aktivitas), apa
yang mereka anggap penting dalam hidupnya (ketertarikan) dan apa yang
mereka
pikirkan tentang dunia sekitarnya. Adler (dalam Hall & Lindzey,
1985)
menyatakan bahwa gaya hidup adalah hal yang paling berpengaruh pada
sikap dan
perilaku seseorang dalam hubungannya dengan 3 hal utama dalam kehidupan
yaitu
pekerjaan, persahabatan, dan cinta sedangkan Sarwono (1989) menyatakan
bahwa
salah satu faktor yang mempengaruhi gaya hidup adalah konsep diri. Gaya
hidup
menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan
lingkungannya (Kottler dalam Sakinah,2002). Menurut Susanto (dalam
Nugrahani,2003) gaya hidup adalah perpaduan antara kebutuhan ekspresi
diri dan
harapan kelompok terhadap seseorang dalam bertindak berdasarkan pada
norma yang
berlaku. Oleh karena itu banyak diketahui macam gaya hidup yang
berkembang di
masyarakat sekarang misalnya gaya hidup hedonis, gaya hidup metropolis,
gaya
hidup global dan lain sebagainya.
Menurut Lisnawati (2001) gaya
hidup sehat menggambarkan pola
perilaku sehari-hari yang mengarah pada upaya memelihara kondisi
fisikfisik,
mental dan social berada dalam keadaan positif. Gaya hidup sehat
meliputi
kebiasaan tidur, makan, pengendalian berat badan, tidak merokok atau
minum-minuman beralkohol, berolahraga secara teratur dan terampil dalam
mengelola stres yang dialami. Sejalan dengan pendapat Lisnawati,
Notoatmojo
(2005) menyebutkan bahwa perilaku sehat (healthy behavior) adalah
perilaku-perilaku atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan upaya
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan. Untuk mencapai gaya hidup
yang sehat
diperlukan pertahanan yang baik dengan menghindari kelebihan dan
kekurangan
yang menyebabkan ketidakseimbangan yang menurunkan kekebalan dan semua
yang
mendatangkan penyakit (Hardinger dan Shryock, 2001).
4.Pengukuran
ganda perilaku individu
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku individu terhadap
pengambilan keputusan konsumen :
1. sikap orang lain
2. Faktor situasi tak terduga
Konsumen
mungkin membentuk kecenderungan pembelian berdasar pada pendapatan yang
diharapkan,
harga, dan manfaat produk yang diharapkan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar