Jumat, 16 November 2012

Tugas Softskill


BAB 5
PEMBELIAN

       I.            Proses Keputusan Membeli

Konsumen adalah seseorang yang menggunakan suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen yang teramati dari perilaku pembelian konsumen merupakan salah satu tahap dari proses pembuatan atau pengambilan keputusan konsumen (Consumen Decision Making). Keputusan konsumen untuk membeli atau tidak membeli suatu produk atau jasa merupakan saat yang penting bagi pemasar. Keputusan ini dapat menandai apakah suatu strategi pemasaran telah cukup bijaksana, berwawasan luas, dan efektif, atau apakah kurang baik direncanakan atau keliru menetapkan sasaran. Pengambilan keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk diawali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan dan keinginannya. Setelah menyadari kebutuhan dan keinginannya, konsumen akan mencari informasi mengenai keberadaan produk yang diinginkan. Proses pencarian informasi ini akan dilakukan dengan mengumpulkan semua informasi yang berhubungan dengan produk yang telah diinginkan oleh konsumen.

Dari berbagai informasi yang diperoleh konsumen melakukan seleksi atas suatu barang yang akan dibelinya. Selanjutnya dengan menggunakan berbagai kriteria yang ada dalam benak konsumen, salah satu merek produk dipilih untuk dibeli.
Contohnya adalah :

·         Melakukan pembelian atau tidak melakukan pembelian
·         Membeli merk A atau merk B

Dan jika konsumen tidak mempunyai alternatif pilihan dan terpaksa melakukan pembelian produk tertentu (misalnya obat dengan resep dokter), maka keadaan ini bukan merupakan suatu keputusan.

Tingkat Pengambilan keputusan konsumen terbagi menjadi 3, yaitu :

1.      Pemecahan masalah yang mendalam (luas)

Konsumen tidak mempunyai kriteria tertentu untuk menilai kategori produk atau merk tertentu dalam kategori tersebut atau tidak membatasi jumlah merk yang dipertimbangkan. Konsumen membutuhkan informasi untuk menetapkan kriteria guna menilai merk-merk atas berbagai barang yang akan dipilihnya

2.      Pemecahan Masalah yang Terbatas

Konsumen telah menetapkan kriteria dasar untuk menilai kategori produk dan berbagai merk dalam kategori tersebut. Tetapi konsumen belum sepenuhnya menetapkan pilihan terhadap merk. Masih diperlukan informasi untuk mengetahui perbedaan diantara merk-merk yang ada dan membandingkan beberapa produk barang yang di sesuaikan dengan pilihan konsumen tersebut.

3.      Perilaku Respon yang Rutin.

Konsumen sudah mempunyai pengalaman mengenai kategori produk dan kriteria yang ditetapkan untuk menilai berbagai merk yang dipertimbangkan. Mungkin konsumen mencari informasi tambahan atau meninjau kembali apa yang telah diketahui. Dengan mempertimbangkan barang yang satu dengan yang lain maka konsumen akan mengetahui perbedaan dari barang yang diseleksinya, yang berguna bagi konsumen.

Dalam pengambilan keputusan pembelian ini menghasilkan beberapa pandangan.
4 pandangan mengenai pengambilan keputusan tersebut adalah :

1.      Pandangan Ekonomi : Untuk berperilaku rasional dalam arti ekonomi, konsumen harus :

a.      Mengetahui semua alternatif produk yang tersedia, dan apa saja
b.      Mampu mempersingkat setiap alternatif secara tepat dari segi keuntungan dan kerugiannya.
c.       Mampu mengenali alternatif yang terbaik dalam melakukan pembelian.

2.      Pandangan Pasif

Pandangan ini berlawanan dengan pandangan ekonomi yang rasional. Pandangan pasif menggambarkan konsumen sebagai orang yang pada dasarnya tunduk pada kepentingan melayani diri dan usaha promosi para pemasar. Konsumen dianggap pembeli yang menurutkan pada kata hati dan irasional.

Keterbatasan model Pasif, gagal mengenali bahwa konsumen memainkan peran yang sama, bahkan dominan dalam berbagai situasi pembelian. Misalnya, konsumen mencari berbagai alternatif produk dan memilih produk yang memberikan kepuasan terbesar atau membeli produk yang memuaskan hati pada saat tertentu. Pandangan Pasif ini akhirnya ditolak karena dianggap tidak realistis.

3.      Pandangan Kognitif

Menggambarkan kosnumen sebagai pemecah masalah dengan cara berpikir Konsumen digambarkan mau menerima dan dengan aktif mencari produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan mereka.

Model Kognitif fokus pada prosese konsumen mencari dan menilai informasi mengenai merk dan saluran ritel yang dipilih.

Dalam pandangan kognitif, meskipun konsumen tidak mempunyai informasi yang lengkap/mutlak mengenai alternatif berbagai produk, sehingg pengambilan keputusan belum sempurna, tetapi karena aktif mencari informasi maka sudah berusaha mengambil keputusan yang memuaskan.

4.      Pandangan Emosional

Pengambilan keputusan emosional atau impulsif, yaitu seorang konsumen yang dalam melakukan pembelian hanya sedikit perhatian diberikan untuk mencari informasi, lebih menekankan pada suara hati dan persaan yang timbul saat itu. Keputusan yang emosional tidak berarti tidak rasional.
Contoh : Jika membeli sepatu harus bermerk terkenal (emosional)karena merk terkenal biasanya awet (rasional).

     II.            Memilih Altenatif Terbaik

A.      Evaluasi Alternatif Sebelum Pembelian :

Setelah konsumen menerima pengaruh pada kehidupannya maka mereka sampai pada keputusan membeli atau tidak membeli produk. Pemasar dianggap berhasil apabila pengaruh-pengaruh yang diberikan mengahasilkan pembelian atau telah dikonsumsi oleh konsumen. Keputusan konsumen, tingkatan-tingkatan dalam pengambilan keputusan, serta pengambilan keputusan dari sudut pandang yang berbeda bukan hanya untuk menyangkut keputusan untuk membeli, melainkan untuk disimpan dan dimiliki oleh konsumen.

B.      Konsep Keputusan

Keputusan adalah suatu pemilihan tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Bila seseorang dihadapkan pada dua pilihan, antara membeli dan tidak membeli, maka dia ada dalam posisi untuk membuat keputusan. Setiap orang dalam satu hari akan mengambil keputusan tanpa disadari, dalam proses pengambilan keputusan konsumen harus melakukan pemecahan masalah dalam kebutuhan yang dirasakan dan keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dengan konsumsi produk dan jasa yang sesuai.

1.      Pengambilan Keputusan Pada Konsumen.

·         Sadar akan kebutuhan
·         Mencari informasi sebelum membeli
·         Mengevaluasi alternative

2.      Perilaku Setelah Keputusan Pembelian.

·         Percobaan
·         Pembelian ulang

3.      Aspek-aspek Pemilihan Keputusan.

·         Produk yang murah – produk yang lebih mahal
·         Pembelian yang sering – pembelian yang jarang.
·         Keterlibatan rendah – keterlibatan tinggi
·         Kelas produk merek kurang terkenal – kelas produk merek terkenal


  1. Memilih Sumber – Sumber Pembelian

Pengertian sumber daya ekonomi adalah potensi ekonomi pada dasarnya dapat diartikan pada sesuatu atau segala sesuatu sumber daya yang dimiliki baik yang tegolong sumber daya alam (natural resources) ataupun potensi sumber daya manusia yang dapat memberikan manfaat (Benefit) serta dapat digunakan dalam pembangunan ekonomi  Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, jenis sumber daya ini meliputi sumber daya alam yang mensuplai energi, seperti batubara, minyak, dan gas alam.

1.      Sumber daya pembelian sementara.

Barang yang menggunakan waktu : produk yang memerlukan pemakaian waktu dalam mengkonsumsinya, contohnya : menonton T.V, Pembelian makanan, Pembelian pulsa, produk yang dijual dipasaraan tidak juga  di jual di pasar yang besar, namun juga dapat di jual di pasar umum yang bisa di bilang pembelinya adalah konsumen dengan berpenghasilan rendah, hal ini dilakukan agar produk dapat terjangkau oleh masyarakat umum dari kalangan bawah namun mutunya juga berkualitas. Contoh : produk sampo sachet-an  di jual di supermarket jarang ditemukan dan tidak bisa dibeli satuan, namun di minimarket dan warung rumahan dapat ditemukan, hal ini dilakukan ini agar segala kalangan dapat memperolehnya. Dengan cara ini maka masyarakat kalangan bawah dapat juga merasakan produk yang berkualitas namun harganya terjangkau dari harga yang ada di pasar-pasar besar.
2.      Sumberdaya konsumen dan pengetahuan :

Pengetahuan konsumen di dalam tiga bidang umum, yaitu:

a.      Pengetahuan produk (product knowledge)

Bagaimana konsumen memahami seluk beluk dari barang yang akan dibelinya atau mencari informasi dari barang tersebut agar mengetahui produk barang.

b.      Pengetahuan pembelian (purchase knowledge)

Bagaimana pengaturan atau cara konsumen dalam membeli suatu barang, perhatian akan harga yang apa saja yang harus diperhatikan untuk barang tersebut.

c.       Pengetahuan pemakaian (usage knowledge)

Konsumen harus mengerti tentang pemakaian dari kegunaan, kelebihan, dan akibat atas barang yang akan dipakainya.

d.      Mengukur pengetahuan

Kemampuan konsumen dalam mengumpulkan berbagai informasi tentang definisi  dari produk yang di konsumsinya sebalum membeli, akan membuat konsumen semakin hati-hati  dalam menyeleksi segala hal yang berhubungan dengan pembelian produk. Kemampuan konsumen ini akan menjadi modal dalam pembelian berikutnya. Contoh : konsumen yang memiliki brosur tentang macam-macam produk seperti brosur kredit motor, maka konsumen akan melakukan seleksi terhadap produk motor di showroom-showroom motor lainnya dengan membandingkan harga, uang muka dan cicilannya.








Sumber : http://dodipermadi.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar